Menghirup PM2.5 bisa berdampak negatif pada kesehatan. Saat partikel PM2.5 terhirup masuk ke dalam sistem pernapasan, partikel ini bisa masuk lebih dalam ke aliran darah menyebabkan gangguan pernapasan, meningkatnya risiko penyakit jantung, meningkatkan risiko berat badan lahir rendah pada bayi, menyebabkan peradangan saluran pernapasan dan konsekuensi kesehatan jangka panjang lainnya.
Karena dampak negatif yang serius, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah melindungi diri sendiri dan keluarga dari paparan PM2.5 yang tinggi.
Apa itu PM2.5
PM2.5 adalah istilah yang digunakan untuk partikel udara yang sangat kecil dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer. Ukuran partikel yang sangat kecil menyebabkan mereka mudah terhirup masuk ke saluran pernapasan yang lebih dalam seperti alveoli, yaitu bagian dalam paru-paru yang bertanggung jawab atas pertukaran gas.
PM2.5 ini juga bisa meresap masuk ke dalam aliran darah. Ketika partikel ini masuk ke aliran darah, mereka dapat terbawa ke berbagai organ dan jaringan di dalam tubuh dan menyebabkan masalah kesehatan di sana.
PM2.5 berasal dari berbagai sumber, di antaranya:
- Kendaraan bermotor
- Pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil
- Gas buang instalasi industri yang menggunakan bahan bakar fosil
- Pembakaran kayu
- Pembakaran batu bata
- Pembakaran sampah rumah tangga
- Proses industri seperti pembuatan logam, produksi kimia dan produksi bahan bangunan
- Penggunaan mesin pertanian
- Aktivitas alam seperti debu gurun, asap kebakaran hutan atau abu vulkanis
Baca Juga: Dampak Negatif Polusi Udara bagi Kehamilan
Cara Melindungi Diri dari PM2.5
Anak-anak, ibu hamil, lansia, dan orang dengan penyakit paru harus melindungi diri dari paparan PM2.5. Bahkan, ketika Anda memiliki kesehatan yang baik, bila terpapar partikel PM2.5, Anda akan mengalami gejala seperti iritasi mata, iritasi hidung dan tenggorokan, batuk, dahak, sesak napas, dan sesak di dada.
Untuk itu, lakukan beberapa hal berikut untuk melindungi diri dari paparan PM2.5:
- Saat paparan polusi sedang sangat tinggi, tetap berada di dalam ruangan dan batasi aktivitas fisik di luar ruangan
- Hindari aktivitas yang membutuhkan pernapasan cepat dan lebih dalam
- Beli mesin penyaring udara untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah tetap baik
- Jaga perputaran udara di rumah agar udara terus berganti
- Jangan merokok di dalam rumah
- Gunakan alat pengisap asap di dapur untuk menghirup asap sisa pembuangan memasak
- Kenakan masker berkualitas tinggi seperti N-95 yang dapat menyaring partikel-partikel kecil termasuk partikel PM2.5
Baca Juga: Tips Memilih Masker untuk Melindungi Diri dari Polusi Udara
Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami iritasi mata, iritasi tenggorokan atau hidung, kesulitan bernapas, batuk berdahak yang tidak kunjung membaik, rasa sesak di dada, kesulitan bernapas atau selalu merasa kelelahan. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan terkait paparan polusi PM2.5 atau keluhan pernapasan lainnya dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim